Awal pertemuan selalu saja menjadi suatu nostalgi yang penuh
api dibingkai cerita yang pernah dialami olehmu,olehku,atau kalian.
Dimana beragam kesan yang diterima mengolah imajinasi
membentuk karakternya secara alami,...
Di kala insan
ber-tegur sapa,
memberi senyum,
membisikkan nada,
menumpahkan emosi! Kurasakan itu semua benar -benar nyata
walaupun kukenali mimik manipulasi untuk rasa puasmu!
Ikhlas kah ?
Berterimakasih kah ? atau ...
Biarkan sajalah...
Kebingungan terkadang memicu pertengkaran antara otakku dan
rasaku dimana pada akhirnya egoisme kedirian memenangkan pertempuran colosal
rutin dalam satu raga.
seringkali hati bergumam " biar saja dia yang menyapa ?
"...pengikutnya pun bermunculan dan semakin mendesak!
" apakah aku akan salah bicara ? "
" seharusnya tidak kurasakan seperti ini "
" mengapa harus hari ini ? "
yah! Maaf aku belum siap menampung resiko yang mungkin saja
tidak akan serumit asumsi murahanku.
Semuanya hanya untuk membuat kesan pertama terlihat baik. Ha
. .Ha . .Ha . .Dasar Manusia.
yah! Aku masih manusia !
maka akupun bertoleran dengan pribadiku sendiri,menjelaskan
pernyataan akan pertanyaan keraguan.
Hingga aku dan aku bercengkrama . . .
" you'll fell excited for the first time",dan
tidak untuk kedua kalinya.
Perasaan menggebu-gebu cuma ada pada saat pertama.
AKIBATNYA... Pertemuan kedua dan seterusnya akan terasa
biasa saja,dimana prasangka akan kekecewaan mulai menjadi prioritas emosi.
Namun,sesungguhnya setiap pertemuan itu punya kesannya sendiri. Bisa saja,pada
pertemuan ke 120-an "ha ha ha",sensasi kegembiraan atau keistimewaan
mulai membentuk jiwanya sebelum pada titik garis ego muncul dan membenturkan
dengan kejenuhan. . .
Kamu terlalu cepat membentuk Aku dengan segala macam rasa.
Kaupun membatasi diri untuk mendapatkan yang kau
ingini,bahkan tanpa perlu mengotori tangan sendiri.
Sampai kekecewaan yang kamu dapat buktikan bahwa hanya Aku
yang salah.
Seharusnya Kamu memberanikan diri untuk terbuka,tidak perlu
takut akan "kecewa". Sebab itu hanya akan ada jika apa yang kau
ingini tidak kau raih. Bersikaplah yang mewajarkan semua ekspresi manusia. Maka
tak ada "kecewa" dalam lembaran nafasmu.
Yaa . . .Apakah itu "AKU" a/ "KAMU" ?
OmB
No comments:
Post a Comment